Pernahkah Anda melihat berita tentang pengendara motor yang terperosok karena tutup got ambles? Atau laporan tutup manhole yang hilang begitu saja di jalan-jalan kota besar?
Masalah ini bukan sekadar soal “tutup got besi yang rapuh”. Namun ada faktor teknis yang sering terabaikan yaitu pemilihan kelas beban. Banyak orang menganggap angka pada standar manhole cover identik dengan berat kendaraan dalam tonase. Padahal, faktanya jauh lebih kompleks.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas bagaimana kelas beban sebenarnya bekerja, apa standar yang berlaku di Indonesia, dan apa akibatnya jika salah memilih.
Apa Itu Kelas Beban pada Manhole Cover atau Tutup Got Besi?
Kelas beban adalah klasifikasi kekuatan standar yang menentukan daya tahan penutup lubang terhadap beban tekanan tertentu, mulai dari beban pejalan kaki hingga lalu lintas kendaraan berat di bandara dan pelabuhan.
Istilah ini menjadi acuan penting bagi kontraktor drainase. Karena salah memilih kelas beban bisa mengakibatkan dampak kerusakan dini, biaya perbaikan yang membengkak, hingga kecelakaan lalu lintas.
Seringkali terjadi kesalahpahaman bahwa kelas beban hanya merujuk pada berat kendaraan dalam “tonase”.
Misalnya, standar A15 dianggap sama dengan 1,5 ton, atau D400 disamakan dengan 40 ton.
Padahal, faktanya tidak sesederhana itu.
Dalam standar internasional sendiri, penggunaan kelas beban adalah satuan kiloNewton (kN), yaitu ukuran gaya tekan, bukan berat kendaraan.
Sebagai gambarannya, 1 kN setara dengan gaya tekan sekitar 0,10197 tf (metric ton-force).
Jadi kalau ada manhole cover yang memiliki kode A15 berarti manhole cover tersebut mampu menahan beban tekan 15 kN, atau kurang lebih 1,53 tf atau 1,5 ton gaya tekan.
Sehingga, angka tersebut tidak bisa diartikan secara langsung sebagai kemampuan untuk menahan kendaraan seberat 1,5 ton. Arti lebih pasnya yaitu beban kendaraan di jalan tidak hanya dihitung dari berat totalnya, tetapi juga dari distribusi beban roda, kondisi jalan, hingga efek dinamis saat kendaraan melintas.
Karena itu, kelas beban tidak boleh diartikan secara sederhana sebagai “untuk motor”, “untuk mobil”, atau “untuk truk berat” saja. Ia merupakan standar teknis yang mempertimbangkan bagaimana produk berfungsi dalam kondisi nyata di lapangan.
Dengan pemahaman yang benar, kelas beban bisa menjadi pedoman yang sangat efektif dalam menentukan produk drainase atau street furniture berbahan cor logam yang tepat sesuai kebutuhan proyek.
Standar Kelas Beban yang Berlaku
Kelas beban manhole cover dan grill saluran air diatur dalam berbagai standar, baik di tingkat internasional maupun nasional.
Masing-masing standar bisa memiliki kode atau istilah berbeda, tetapi prinsip utamanya tetap sama yaitu menjamin keselamatan, daya tahan, dan kesesuaian fungsi.
Standar EN 124:2015 (Global)
Standar Eropa yang paling banyak digunakan sebagai acuan global. Membagi kelas beban dari A15 hingga F900, dengan kategori lokasi pemasangan yang jelas, mulai dari area pejalan kaki hingga bandara.
Tabel Kelas Beban Manhole Cover (EN 124:2015)
Kelas | Beban Uji (kN) | Contoh Lokasi Penggunaan |
A15 | 15 kN | Area pejalan kaki, jalur sepeda, area hijau (taman, halaman rumah). |
B125 | 125 kN | Trotoar, area parkir mobil pribadi, area non-jalan raya. |
C250 | 250 kN | Bahu jalan, area dengan lalu lintas ringan di dekat trotoar. |
D400 | 400 kN | Jalan raya utama, jalur kendaraan umum, area perkotaan dengan lalu lintas padat. |
E600 | 600 kN | Area industri berat, pelabuhan, bandara, lokasi dengan kendaraan besar. |
F900 | 900 kN | Area khusus dengan beban ekstrem seperti apron bandara, pelabuhan kontainer, fasilitas militer. |
Standar SNI (Indonesia)
Di Indonesia, pedoman teknis mengenai kelas beban manhole cover dan grill saluran air umumnya merujuk pada SNI (Standar Nasional Indonesia) yang mengadopsi praktik internasional, khususnya standar EN 124 dari Eropa.
Standar tersebut tertuang dalam SNI 09-6967-2003 yang mengatur tentang spesifikasi manhole cover dari besi cor.
Dalam praktik lapangan, banyak proyek pemerintah daerah maupun kontraktor jalan mengacu pada standar ini, hanya saja istilah kelas bebannya lebih sering dikenal dalam format EN 124, seperti A15, B125, C250, D400, E600, hingga F900.
ASTM & AASHTO (Amerika Serikat)
Di Amerika, ada standar lain yang sering dijadikan referensi tambahan, seperti ASTM A48 (spesifikasi besi cor) atau AASHTO M306 (untuk akses penutup jalan). Pada AASHTO M306 misalnya, mewajibkan penutup jalan umum mampu menahan minimal 40.000 lb (±178 kN)
Meski berbeda penyebutan, prinsip pengujian beban tetap serupa: menilai kemampuan produk menahan gaya tekan sesuai lokasi penggunaan.
Ringkasan Perbandingan Standar Kelas Beban
Standar | Kelas/Metode | Kapasitas Beban | Area Aplikasi |
EN 124:2015 | A15 – F900 | 15 kN – 900 kN | Pejalan kaki, parkir, bahu jalan, jalan raya, pelabuhan, bandara secara global |
SNI 6967:2003 | Adopsi EN 124 dengan penyesuaian | Setara EN 124 | Pejalan kaki, parkir, bahu jalan, jalan raya, pelabuhan, bandara di Indonesia |
ASTM / AASHTO (AS) | A48, M306 | 178 kN (minimum untuk jalan raya) | Jalan umum, akses kendaraan, utilitas publik |
Apakah “Light Duty, Medium Duty, Heavy Duty” Sama dengan Kode Resmi EN 124?
Di banyak katalog manhole cover di Indonesia, istilah “light duty, medium duty, heavy duty” sering muncul. Bahkan kami di Futake Pedestrian pun terkadang menggunakannya sekadar untuk mempermudah komunikasi pasar.
Sekilas, istilah ini terasa sederhana dan mudah dipahami. Namun sebenarnya, istilah tersebut tidak memiliki definisi baku dalam standar internasional seperti EN 124 maupun SNI.
Berbeda dengan EN 124 yang jelas mengklasifikasikan manhole cover dari A15 hingga F900 berdasarkan uji beban (kN) dan lokasi pemasangan, istilah “light duty, medium duty, dan heavy duty” lebih bersifat pemasaran.
Satu produsen bisa menyebut produk C250 sebagai “heavy duty”, sementara produsen lain mungkin menyebutnya “medium duty”.
Pemetaan Umum Istilah “Duty” dengan EN 124 (Tidak Resmi)
Istilah Pemasaran | Perkiraan Setara EN 124 | Area Pemasangan Umum | Catatan Risiko |
Light Duty | A15 – B125 | Taman, trotoar, parkir ringan | Aman untuk pejalan kaki, tapi tidak untuk jalan kendaraan. |
Medium Duty | C250 | Jalan perumahan, bahu jalan | Sering disangka cukup untuk jalan raya, padahal hanya untuk lalu lintas ringan. |
Heavy Duty | D400 (kadang C250 saja) | Jalan raya, akses utama, jalur bus | Ambiguitas tinggi: bisa berbeda-beda antar produsen, berisiko salah spesifikasi. |
Di Futake Pedestrian sendiri, apabila terdapat pelanggan yang menanyakan produk dengan istilah tersebut (light duty, medium duty, dan heavy duty), kami akan melakukan konfirmasi terhadap peruntukan manhole cover atau tutup got besinya.
Akan dipasang di mana?
Dilewati kendaraan jenis apa saja?
Dengan begitu kami akan membantu mencocokkan dengan klasifikasi baku SNI atau EN 124.
Jika tidak dilakukan konfirmasi, istilah tersebut menjadi ambiguitas: kontraktor atau instansi bisa keliru menganggap “heavy duty” pasti aman untuk jalan raya, padahal mungkin hanya setara C250 yang sebenarnya diperuntukkan bagi lalu lintas ringan.
Inilah gap yang sering terjadi di lapangan. Tanpa menyebutkan kode EN 124, spesifikasi menjadi rancu, bahkan berisiko menimbulkan kesalahan pengadaan.
Bagaimana Best Practice Pemilihan Manhole Cover bagi Kontraktor & Dinas PU?
Setelah memahami standar resmi dan celah istilah pemasaran, pertanyaan berikutnya adalah: apa saja langkah praktis agar kontraktor maupun dinas PU tidak salah memilih?
1. Selalu Gunakan Acuan Standar
Pastikan spesifikasi produk merujuk pada EN 124 atau SNI 6967:2003. Jangan berhenti pada istilah “heavy duty” atau klaim sepihak produsen.
Dengan acuan standar, Anda bisa menghindari ambiguitas dan memastikan produk yang dipasang sudah teruji beban sesuai peruntukan.
2. Minta Sertifikat & Hasil Uji Tekan
Produk manhole cover yang baik wajib disertai sertifikat uji beban resmi. Sertifikat ini menunjukkan hasil pengujian laboratorium terhadap kekuatan produk sesuai kelas (misalnya D400 diuji pada 400 kN).
Jika produsen tidak bisa menunjukkan sertifikat, sebaiknya dipertimbangkan kembali.
Di Futake Pedestrian, Anda dapat meminta kapanpun atau ingin uji khusus. Sehingga apabila bekerja sama dengan kami, Anda tidak perlu khawatir soal ini.
3. Perhatikan Material & Finishing
Selain kelas beban, material juga menentukan daya tahan. Ductile iron (besi cor ulet) lebih kuat dan lentur dibanding grey cast iron (besi cor biasa) yang cenderung rapuh. Untuk lingkungan agresif (dekat laut, area industri kimia), finishing anti karat seperti cat epoxy juga perlu dipertimbangkan.
Lebih detail mengenai ini dapat anda baca artikel kami: Pemilihan Manhole Cover Berdasarkan Material
4. Sesuaikan dengan Konteks Proyek
Kelas beban harus ditentukan sesuai fungsi area. Misalnya:
- A15 / B125 bisa cukup untuk taman, jalur pedestrian, atau parkir pribadi.
- C250 cocok untuk bahu jalan atau jalan lingkungan perumahan.
- D400 menjadi pilihan aman untuk jalan raya perkotaan.
- E600 – F900 sangat wajib untuk pelabuhan, bandara, atau fasilitas dengan kendaraan berat.
5. Tulis Spesifikasi Jelas di Dokumen Tender
Kesalahan sering terjadi karena dokumen tender hanya menyebutkan “heavy duty”. Agar lebih aman, tuliskan spesifikasi secara eksplisit, misalnya:
“Manhole cover kelas D400 sesuai EN 124:2015”
“Material ductile iron, sertifikasi uji tekan terlampir”
Dengan begitu, semua pihak, baik dari vendor hingga pengawas lapangan memiliki acuan yang sama dan jelas.
Futake Pedestrian sebagai Solusi Standar Internasional
Pada akhirnya, memilih manhole cover bukan sekadar soal harga atau tampilan fisik. Ia menyangkut keselamatan, umur layanan, dan efisiensi biaya proyek jangka panjang.
Sehingga, kelas beban harus dipahami bukan hanya sebagai angka, melainkan juga sebagai panduan teknis yang menentukan apakah sebuah produk benar-benar sesuai dengan fungsi jalannya.
Di sinilah Futake Pedestrian hadir sebagai mitra bagi kontraktor dan dinas PU. Setiap produk manhole cover kami diproduksi dari besi cor berkualitas, diuji sesuai standar EN 124 dan SNI 6967:2003, serta disertai dokumen teknis yang jelas.
Kami juga memahami realitas lapangan di Indonesia: istilah “light duty” hingga “heavy duty” masih sering digunakan, sehingga tim kami siap membantu mengkonversinya ke kelas resmi EN/SNI agar tidak terjadi salah spesifikasi.
Lebih dari sekadar memenuhi standar, Futake menawarkan fleksibilitas desain. Mulai dari motif standar polos, bercorak hingga custom logo kota atau instansi, semuanya bisa. Apalagi didukung proyek yang berpengalaman di berbagai daerah termasuk IKN.
Sudah tentu kombinasi tersebut membuat Futake Pedestrian dapat memastikan manhole cover yang aman, tahan lama, dan tepat guna untuk kebutuhan infrastruktur modern Anda.
Jika proyek Anda membutuhkan solusi manhole cover dan tutup got besi berstandar internasional dengan berbagai jaminan mutu, Futake Pedestrian siap menjadi mitra terpercaya Anda.