Cara Menentukan Base Plate Tiang Lampu Sesuai Standar Proyek Penerangan Jalan

Daftar Isi

Pernah melihat tiang lampu yang miring padahal baru dipasang beberapa minggu?

Masalah ini sering kali terjadi karena base plate tiang lampu yang tidak presisi atau salah ukuran terhadap pola anchor bolt di lapangan.

Tidak hanya itu, base plate yang dirancang tidak tepat dapat mengakibatkan tiang goyah ketika diterpa angin kencang, korosi pada kaki akibat air menggenang, hingga patah di titik sambungannya dengan pondasi.

Nah, di artikel ini kita akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian base plate tiang lampu, jenis, ukuran hingga tips memilih base plate yang tepat.

Tujuannya agar pemasangan tiang lampu lebih aman, presisi, dan tahan lama.

Apa Itu Base Plate Tiang Lampu?

Base plate tiang lampu merupakan komponen logam berbentuk plat datar yang berfungsi sebagai dudukan utama tiang serta penghubung antara struktur tiang dan pondasi beton.

Bagian kecil ini sering kali tidak diperhatikan, padahal memegang peran paling penting dalam kekuatan struktur tiang.

Jika base plate lemah atau desainnya tidak tepat, tiang lampu bisa bergeser sedikit demi sedikit.

Selain fungsi struktural, base plate juga memiliki peran penting saat instalasi tiang lampu.

Dengan base plate, pemasangan tiang lampu menjadi lebih cepat dan akurat tanpa harus dicor langsung ke dalam beton.

Pada umumnya, satu base plate terdiri dari beberapa bagian seperti plat dasar baja, lubang anchor bolt, dan lubang conduit.

Semua komponen ini harus disusun dengan ukuran dan posisi yang tepat agar tiang bisa berdiri tegak dalam jangka panjang.

Jenis Bentuk Baseplate Tiang Lampu

Setiap lokasi memiliki karakter dan kebutuhan base plate tiang lampu yang berbeda.

Agar tidak salah dalam memilih base plate, ketahui terlebih dahulu jenis bentuknya.

Berikut adalah jenis bentuk base plate tiang lampu yang sering digunakan:

Base plate persegi

Bentuk persegi adalah base plate tiang lampu yang paling sering digunakan di lapangan.

Hal ini karena bentuk persegi lebih stabil, mudah difabrikasi dan cocok untuk berbagai ukuran tiang.

Dengan empat sisi yang simetris, gaya tekan dari tiang dapat tersebar merata ke seluruh permukaan pondasi, sehingga tiang lebih kokoh terhadap angin kencang atau getaran kendaraan

Base plate persegi banyak digunakan dalam proyek jalan raya, kawasan industri, atau area publik karena efisien dan mudah dalam proses instalasi.

Base plate bulat

Berbeda dengan bentuk persegi yang terkesan kaku dan fungsional, base plate bulat membawa nuansa yang lebih halus dan estetis.

Bentuknya yang bulat memungkinkan beban diterima secara merata dari semua arah, menjadikannya pilihan ideal untuk tiang dekoratif yang tidak menanggung beban besar.

Selain fungsi, base plate bulat memberikan kesan lebih lembut dan modern.

Biasanya bentuk ini digunakan untuk taman kota, area pedestrian, area hotel, resort, hingga perkantoran.

Base plate oval atau custom

Base plate oval atau custom biasanya digunakan untuk kebutuhan khusus seperti di area sempit, ruang dekat dinding bangunan, atau kebutuhan spesifik yang lainnya.

Bentuk oval atau custom memberikan alternatif saat ruang instalasi terbatas karena dimensinya dapat diatur tanpa mengorbankan kekuatan struktur.

Base plate ini sering kita temukan di area seperti taman tematik, kawasan wisata, atau hotel, di mana base plate dapat dibuat dengan ornamen atau ukiran tertentu.

Ukuran dan Ketebalan Base Plate Tiang Lampu

Ukuran base plate tiang lampu sering kali dianggap sepele, padahal sangat menentukan kekuatan struktur dan efisiensi desain.

Nah, untuk memahami hal tersebut, berikut adalah panduan umum untuk memilih ukuran dan ketebalan base plate yang tepat:

Ukuran base plate berdasarkan tinggi tiang lampu

Ukuran base plate biasanya menyesuaikan dengan tinggi dan jenis tiang lampu yang digunakan.

Berikut ukuran base plate yang umumnya digunakan sesuai dengan tinggi tiang lampu.

Tiang 3-6 meter

Biasanya menggunakan base plate dengan ukuran 200-300 mm. Base plate ini cocok digunakan untuk area taman, pedestrian, atau parkir.

Tiang 6-9 meter

Untuk tinggi tiang 6-9 meter, umumnya menggunakan base plate ukuran 300-350 mm. Biasanya digunakan untuk jalan lingkungan atau area komersial.

Tiang 9-12 meter

Ukuran base plate yang umum digunakan adalah 350-400 mm. Base plate ini digunakan untuk penerangan jalan utama atau kawasan industri.

Berbagai ukuran tersebut hanyalah referensi yang sering digunakan, dan dapat dijadikan acuan awal sebelum melakukan perhitungan lebih detail.

Hubungan antara beban angin, tinggi tiang, dan ketebalan plat

Semakin tinggi tiang lampu, maka semakin besar juga tekanan yang harus ditahan oleh base plate dan anchor bolt.

Oleh karena itu, ketebalan base plate harus cukup kuat untuk menahan tekanan tersebut tanpa mengalami deformasi.

Contohnya, tinggi setinggi 6 meter cukup dengan ketebalan plat 8-10 mm.

Sedangkan untuk tiang 9-12 meter memerlukan ketebalan plat 12-16 mm tergantung pada diamaeter pipa dan lebar pola anchor boltnya.

Hubungan ini penting, karena base plate yang terlalu tipis dapat menyebabkan plat melengkung saat baut angkur dikencangkan, pada akhirnya membuat tiang lampu tidak berdiri dengan sempurna.

Material & Finishing Base Plate Tiang Lampu

Dalam sistem penerangan, base plate memiliki peran penting untuk menyalurkan beban dan menjaga kestabilan struktur tiang.

Oleh karena itu, pemilihan material juga harus diperhatikan.

Pemilihan material dan jenis finishing menjadi faktor penting yang menentukan umur pakai tiang secara keseluruhan.

Jenis material yang umum digunakan

Tidak semua base plate dibuat dari material yang sama. Berikut adalah beberapa material yang umum digunakan untuk membuat base plate:

Baja karbon

Baja karbon merupakan material yang paling umum digunakan dalam proyek penerangan jalan.

Material ini memiliki kelebihan yang terletak pada kekuatannya, mudah dilas, dan ekonomis, sehingga cocok digunakan untuk tiang lampu yang tinggi.

Namun, baja karbon rentan terhadap korosi yang membuatnya harus diberi lapisan pelindung agar tahan lama.

Stainless steel

Stainless steel adalah material dengan tampilan yang mengkilap, sehingga memberikan kesan modern dan bersih.

Selain itu, material ini memiliki ketahanan korosi lebih baik dibandingkan baja karbon, bahkan tanpa lapisan pelindung tambahan.

Base plate yang dirancang dengan stainless steel sering digunakan untuk area publik, dermaga, hotel, atau resort.

Sayangnya, material ini memiliki harga relatif lebih mahal dibandingkan material yang lain.

Baja cor

Base plate dari baja cor dapat menjadi solusi ideal bagi proyek yang menuntut kekuatan ekstrem.

Proses pengecoran memungkinkan bentuk dan ketebalan plat dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktural di lapangan.

Material ini juga sering digunakan pada produk custom dengan desain artistik, karena dapat dibentuk sesuai kebutuhan dan keinginan tanpa mengorbankan kekuatannya.

Jenis finishing

Setelah memilih material, langkah berikutnya adalah menentukan finishing.

Lapisan ini berfungsi untuk melindungi produk dari korosi, kelembaban, dan paparan cuaca ekstrem.

Berikut ada tiga metode yang paling umum digunakan:

Hot dip galvanis

Metode ini dilakukan dengan cara mencelupkan base plate ke dalam cairan seng panas.

Hasilnya, terbentuk lapisan pelindung yang sangat kuat dan tahan terhadap korosi.

Hot dip galvanis sering digunakan untuk tiang lampu yang berada di outdoor dengan paparan cuaca ekstrem, seperti jalan raya, pelabuhan, atau kawasan industri terbuka.

Base plate dengan hot dip galvanis dapat bertahan hingga belasan tahun tanpa perawatan intensif.

Powder coating

Powder coating menjadi pilihan terbaik untuk proyek yang ingin menonjolkan nilai estetika seperti taman, area publik, hotel atau resort.

Lapisan cat kering ini memberikan warna yang halus, rapi, dan dapat disesuaikan dengan konsep desain lingkungan.

Selain itu, powder coating juga memberikan perlindungan tambahan terhadap goresan dan kelembaban ringan.

Epoxy coating

Lapisan dengan cat epoxy sering digunakan untuk area yang membutuhkan perlindungan ekstra dari air atau udara lembab.

Lapisan ini membentuk permukaan kedap air, menutup pori-pori logam, dan memperlambat korosi.

Kelebihan dari metode epoxy coating terletak pada perawatannya yang mudah dan dapat diperbarui secara berkala tanpa perlu pengelupasan total.

Base plate yang dirancang dengan material dan finishing yang sesuai akan menjaga tiang lampu tetap kokoh, lurus, dan tahan lama.

Pola Lubang dan Sistem Anchor Bolt

Setelah base plate terbentuk, bagian yang harus diperhatikan berikutnya adalah pola lubang dan sistem anchor bolt.

Kesalahan sedikit saja dapat mengakibatkan tiang menjadi miring, sulit dipasang, atau bahkan tidak bisa diikat sama sekali.

Pada umumnya, pola lubang pada base plate disesuaikan dengan jumlah dan ukuran anchor bolt yang digunakan.

Biasanya jumlah baut yang digunakan berkisar 4-8, tergantung pada ukuran tiang.

Selain jumlah baut, diameter dan jarak antar lubang juga harus disesuaikan dengan ukuran base plate dan kekuatan pondasi.

Contohnya, semakin tinggi tiang dan besar beban yang diterima, maka diameter bautnya juga harus lebih besar hingga mencapai ukuran M30.

Dengan memperhatikan aspek ini, tiang dapat berdiri tegak dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Langkah Pemasangan Base Plate Tiang Lampu

Sekilas pemasangan base plate terlihat sederhana, hanya pasang tiang ke pondasi, kencangkan baut, lalu selesai.

Namun sebenarnya lebih dari itu, ada banyak detail kecil yang harus diperhatikan agar tiang bisa berdiri tegak dan tahan lama.

Yuk, kita bahas satu per satu langkah umum pemasangannya.

Pemasangan anchor bolts di pondasi

Sebelum beton dicor, anchor bolt harus diposisikan dengan sangat presisi di dalam cetakan pondasi.

Jika anchor bolt meleset sedikit saja dapat menyebabkan tiang susah masuk atau miring setelah dipasang.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan dua kali untuk memastikan baut tidak berubah posisi saat beton mulai mengeras.

Penempatan tiang dan base plate

Setelah pondasi siap dan baut sudah terlihat di permukaan, base plate dan tiang dapat diletakkan di atasnya.

Biasanya menggunakan crane kecil atau alat bantu angkat manual untuk menurunkan tiang secara perlahan agar tepat di atas baut.

Pastikan juga permukaan pondasi sudah dibersihkan dari debu dan kerikil agar base plate dapat menempel dengan rata.

Penyetelan level dan tightening nut

Langkah berikutnya adalah penyetelan level untuk memastikan tiang berdiri tegak dan base plate rata.

Cara penyetelan ini adalah dengan mengatur mur bawah (leveling nut) hingga mendapatkan ketinggian dan kemiringan yang ideal.

Jika semua sudah pas, mur atas dikencangkan bertahap dengan pola menyilang.

Tujuannya agar tekanan merata dan base plate tidak melengkung.

Pengecekan vertikalitas & finishing

Langkah terakhir adalah memastikan tiang tegak lurus (vertical alignment).

Biasanya menggunakan alat bantu seperti waterpass, theodolite, atau alat ukur digital.

Jika terdapat kesalahan kecil, penyetelan ulang dapat dilakukan sebelum baut dikunci permanen.

Tips Memilih Base Plate Tiang Lampu yang Tepat

Memilih base plate tiang lampu tidak boleh asal-asalan.

Kesalahan dalam memilih base plate dapat mengakibatkan tiang roboh atau miring.

Nah, agar masalah tersebut tidak terjadi, berikut beberapa tips yang dapat dijadikan panduan dalam menentukan base plate tiang lampu.

Tentukan tinggi tiang

Setiap tinggi tiang lampu memerlukan ukuran dan ketebalan base plate yang berbeda.

Base plate untuk tinggi tiang 3 meter tentu berbeda dengan tiang 12 meter yang menanggung beban angin lebih besar.

Masing-masing tiang memiliki gaya dan titik tumpu yang berbeda, sehingga base platenya tidak bisa disamakan.

Analisis beban angin dan lingkungan pemasangan

Di area terbuka seperti pesisir, pelabuhan, atau lapangan besar, tekanan angin bisa jauh lebih besar.

Oleh karena itu, desain base plate harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Selain angin, lokasi pemasangan juga berpengaruh terhadap jenis material dan finishing yang digunakan.

Area pesisir memerlukan perlindungan ekstra terhadap korosi, sedangkan daerah perkotaan lebih fokus pada estetika.

Pilih bentuk dan material sesuai fungsi area

Base plate tiang lampu bentuk persegi cocok digunakan untuk proyek jalan umum karena mudah difabrikasi dan stabil.

Sementara itu, bentuk bulat atau custom lebih direkomendasikan untuk area taman, pedestrian, atau hotel dengan kebutuhan estetika.

Material baja karbon banyak digunakan untuk berbagai proyek.

Namun, jika pemasangannya di pesisir atau lingkungan kimia tinggi, lebih baik menggunakan stainles steel atau base plate galvanis agar umur pakainya lebih panjang.

Pilih produsen berpengalaman

Langkah terakhir adalah memilih produsen yang menguasai teknik fabrikasi base plate.

Pilih mitra yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan cor logam untuk mendapatkan base plate tiang lampu yang berkualitas.

Contohnya seperti Futake, yang sudah dikenal memproduksi berbagai komponen street furniture, tiang penerangan, hingga baseplate cor logam dengan tingkat presisi tinggi.

Base Plate Tiang Lampu Berkualitas untuk Proyek yang Tahan Lama

Base plate termasuk bagian kecil dari keseluruhan sistem tiang lampu.

Meskipun begitu, elemen ini memiliki peran yang besar, mulai dari kestabilan, umur pakai, sampai keamanan sistem penerangan jalan.

Dengan base plate yang didesain sesuai tinggi tiang, beban angin, dan kondisi lingkungan, proyek jadi lebih efisien dan minim risiko.

Nah, jika Anda sedang merencanakan proyek penerangan jalan, taman, atau area publik dan ingin setiap detailnya sesuai standar teknis, tim Futake Pedestrian siap membantu.

Futake memiliki pengalaman lebih dari 1 dekade dalam membuat base plate, tiang lampu, dan aksesorisnya dengan presisi tinggi, mulai dari desain, fabrikasi, hingga finishing.

Jadi tunggu apa lagi?

Hubungi tim Futake sekarang untuk konsultasi produk tiang lampu sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

Scroll to Top