Angkur Tiang PJU: Fungsi, Jenis, dan Metoden Pemasangannya

Daftar Isi

Pernah liat tiang lampu yang goyang atau miring setelah pemasangan?

Masalah seperti itu sering terjadi di lapangan.

Lalu apa penyebabnya?

Permasalahan tersebut seringkali dikarenakan pemasangan angkur atau anchor bolt tiang PJU yang tidak sesuai spesifikasi atau tidak presisi.

Kesalahan kecil pada anchor bisa menimbulkan dampak besar seperti kegagalan struktural, tiang miring atau patah karena angin.

Melalui artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh mengenai pengertian angkur tiang PJU, fungsi dan jenisnya, serta metode pemasangan yang tepat.

Apa itu Angkur Tiang PJU?

Angkur tiang PJU merupakan bagian dari tiang PJU yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara pondasi dan tiang lampu.

Komponen ini berbentuk batang baja berulir (biasanya disebut anchor bolt) yang menembus base plate tiang dan tertana ke dalam baton.

Dengan adanya angkur, struktur tiang PJU tidak bergeser, miring, atau terlepas ketika menerima beban dari angin, getaran kendaraan, atau bahkan benturan ringan.

Terdapat berbagai macam bentuk angkur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

  • L-Type dan J-Type: jenis angkur yang paling sering dipakai untuk tiang standar PJU karena mudah diproduksi dan memiliki daya cengkram kuat di beton.
  • Straight Anchor Rods: biasanya digunakan untuk sistem plat bawah (base plate) yang sudah dilengkapi plat dudukan tersendiri.
  • Anchor Set with Plate: jenis angkur ini umumnya dipakai pada proyek besar atau instalasi dengan tiang PJU berdiameter besar, di mana stabilitas ekstra sangat dibutuhkan.

Angkur tiang PJU biasanya dirancang menggunakan material baja karbon, galvanis, dan stainless steel.

Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga penting untuk menyesuaikannya dengan lokasi estetika, dan durasi proyek.

Metode Pemasangan Angkur Tiang PJU

Setelah mengetahui pengertian angkur tiang PJU, sekarang kita akan membahas metode pemasangannya.

Secara umum, terdapat dua metode pemasangan angkur tiang PJU yaitu on-site casting dan prefabricated anchor plate.

Berikut penjelasan lengkapnya:

On-site casting

On-site casting merupakan metode pemasangan yang paling klasik dan umum digunakan di lapangan.

Biasanya, tim proyek menempatkan angkur tiang PJU pada posisi yang sudah ditentukan menggunakan template baja, setelah itu melakukan pengecoran langsung di lokasi pondasi.

Kelebihan on-site casting terletak pada kekuatan struktur yang monolitik, karena angkur tiang PJU langsung menyatu dengan beton sejak awal.

Selain itu, metode pemasangan ini relatif lebih hemat biaya material dan tidak butuh banyak komponen tambahan.

Namun, metode ini memiliki tantangan sendiri karena menuntut presisi tinggi dalam posisi dan elevasi bolt.

Jika terjadi pergeseran sedikit saja sebelum beton mengeras, base plat bisa tidak pas dan perbaikannya cukup merepotkan.

Prefabricated anchor plate / base plate

Metode pemasangan prefabricated anchor plate lebih modern dan sering digunakan untuk proyek dengan tuntutan presisi tinggi.

Metode ini biasanya digunakan untuk proyek jalan kota utama, area komersial, atau proyek dengan desain estetika tinggi seperti hotel dan taman kota.

Sistem ini menggunakan anchor plate atau caisson yang sudah diproduksi dan diukur sebelumnya di workshop.

Nah, ketika di lapangan tim tinggal menyesuaikan posisi dan melakukan penyesuaian serta grouting setelah pondasi siap.

Metode ini memiliki keunggulan seperti lebih presisi, lebih mudah disesuaikan, serta memudahkan proses perawatan atau penggantian tiang di kemudian hari.

Namun, untuk menggunakan metode ini membutuhkan biaya awal cukup besar, terutama jika proyek melibatkan banyak titik instalasi.

Catatan Penting

Apa pun metode yang dipilih, ada tiga hal yang harus diperhatikan:

  • Gunakan template baja untuk menjaga posisi dan jarak antar-bolt tetap konsisten.
  • Pastikan conduit untuk kabel sudah disiapkan sebelum pengecoran.
  • Atur projection bolt (panjang baut yang muncul di atas pondasi) sesuai spesifikasi pabrikan, biasanya sekitar 50 mm atau 2 inci.

Kesimpulannya, baik metode pemasangan on-site casting maupun prefabricated anchor, keduanya memiliki hasil yang kokoh jika dikerjakan dengan kualitas kontrol yang ketat sejak awal.

Spesifikasi Teknis & Ukuran yang Perlu Dicantumkan

Setelah mengetahui metode pemasangannya, langkah selanjutnya adalah memastikan spesifikasi teknis angkur tiang PJU sesuai dengan kebutuhan tiang dan kondisi lapangan.

Berikut beberapa spesifikasi teknis angkur tiang PJU yang perlu diperhatikan:

Diameter & tipe baut

Setiap tiang memiliki karakter dan bebannya sendiri, sehingga membutuhkan baut yang berbeda juga untuk setiap pemasangannya.

Pemilihannya ukuran buat harus disesuaikan dengan tinggi dan beban tiang.

  • Tiang 6 meter umumnya cukup dengan M16–M20
  • Tiang 8 meter naik ke M24
  • Tiang 12 meter ke atas sebaiknya memakai M30

Pemilihan diameter ini berdampak pada kekuatan, dimensi pondasi, ukuran base plate, hingga jenis mur dan baut yang digunakan.

Pola baut: bolt circle / bolt pattern

Pemilihan pola baut sangat mempengaruhi base plate saat pemasangan. Salah dalam memilih pola baut dapat menyebabkan posisi tiang tidak sejajar.

Berikut ada dua pola baut yang sering digunakan dalam pemasangan tiang:

Bolt circle

Baut disusun dengan pola melingkar. Pola ini cocok digunakan untuk base plate berbentuk bulat seperti tiang dekoratif taman, area pedestrian, atau kawasan yang menonjolkan estetika.

Bolt square

Baut disusun membentuk pola persegi atau persegi panjang. Umumnya digunakan untuk tiang lampu jalan utama atau proyek dengan struktur tiang berbentuk kotak.

Tidak hanya menentukan pola bentuknya, tetapi juga perlu memperhatikan jarak antar bautnya.

Selisih beberapa milimeter saja bisa membuat base plate sulit dipasang, bahkan perlu di bor ulang.

Bolt projection & leveling nuts

Spesifikasi teknis ini sering kali tidak diperhatikan, padahal sangat menentukan hasil akhir.

Bolt projection adalah panjang baut yang muncul di atas permukaan beton, umumnya berkisar antara 50 mm—2 inci.

Sementara itu, leveling nuts adalah mur tambahan yang berfungsi untuk mengatur ketinggian dan kesejajaran base plate sebelum dikencangkan.

Dengan leveling nuts yang tepat, tiang dapat berdiri tegak lurus tanpa perlu pengganjal tambahan.

Material yang digunakan

Tidak semua angkur tiang PJU dirancang menggunakan material yang sama.

Material baja karbon sering kali digunakan karena lebih kuat dan ekonomis, sehingga cocok untuk mayoritas proyek jalan.

Namun, jika proyek berada di area terbuka atau pesisir, galvanisasi panas adalah pilihan terbaik untuk menahan karat dan cuaca ekstrem.

Sementara itu, untuk proyek yang mengutamakan estetika seperti hotel, taman kota, atau resort, stainless steel merupakan pilihan yang tepat karena memiliki tampilan lebih rapi dan elegan.

Panduan Memilih Metode Pemasangan Angkur Tiang PJU

Setiap proyek tiang lampu memiliki metode pemasangan angkur yang berbeda.

Sebagian kontraktor memilih angkur tiang PJU dicor langsung di lokasi karena lebih cepat dan hemat material.

Namun, ada juga kontraktor tiang PJU yang lebih suka metode pemasangan anchor plate karena hasilnya lebih rapi dan presisi.

Untuk menentukan metode pemasangan angkur tiang PJU yang tepat, berikut panduannya:

Perbandingan biaya

Jika Anda memiliki proyek tiang PJU dengan waktu dan budget yang terbatas, maka pemasangan angkur on-site casting lebih direkomendasikan.

Hal ini dikarenakan materialnya sederhana, tidak membutuhkan banyak peralatan tambahan, dan dapat langsung dikerjakan oleh tim lapangan.

Namun, jika posisi baut meleset biaya dapat melonjak tinggi, karena perbaikan beton setelah mengeras tidaklah murah.

Sementara itu, metode pemasangan angkur tiang PJU prefabricated anchor plate memerlukan anggaran lebih tinggi di awal, tetapi biaya tersebut sesuai dengan kecepatan pemasangan dan akurasi tinggi saat instalasi.

Kebutuhan peralatan

Metode pemasangan angkur tiang PJU on-site casting hanya memerlukan alat waterpass, template, dan formwork sederhana.

Alat yang dibutuhkan tidak banyak, tetapi proses ini menuntut ketelitian tinggi dari tim lapangan.

Sebaliknya, metode prefabricated anchor plate perlu adanya alat tambahan seperti lifting dan alignment tools.

Namun, pemasangannya jadi lebih cepat dan bersih karena semua komponen sudah diukur dari pabrik.

Sehingga metode ini sangat cocok digunakan untuk proyek di area padat atau berskala besar.

Risiko toleransi

Metode on-site casting memiliki toleransi posisi angkur sangat kecil, beda 3-5 mm saja bisa membuat base plate sulit dipasang.

Karena perbedaan posisi tersebut, tim lapangan sering mengakalinya dengan memperlebar lubang, yang secara teknis sebenarnya dapat mengurangi kekuatan sambungan.

Sedangkan metode pemasangan prefabricated anchor plate tidak memiliki risiko toleransi dan kesalahan posisi.

Hal ini karena semua lubang baut dan pola sudah diproduksi secara presisi di workshop, sehingga risiko salah posisi tidak mungkin ada.

Kemudahan Perawatan

Sebelum menentukan metode pemasangan, perlu memikirkan juga perawatan jangka panjangnya.

Metode pemasangan prefabricated anchor plate jauh lebih mudah dibongkar pasang jika tiang PJU harus dilepas atau diganti.

Cukup melepas mur dan tiang dapat diangkat tanpa harus membongkar pondasi.

Sementara itu, angkur yang dicor permanen biasanya memerlukan pembongkaran sebagian pondasi saat proses penggantian tiang PJU.

Hal ini tentu memerlukan waktu dan biaya kerja lebih.

Rekomendasi metode pemasangan berdasarkan jenis proyek

Setiap proyek tiang PJU memerlukan metode pemasangan angkur yang berbeda.

Untuk lebih memahami hal tersebut, berikut rekomendasi metode pemasangan angkur tiang PJU berdasarkan jenis proyek:

  • Jalan Kota/ Perumahan: metode on-site casting cukup aman, asal tim lapangan berpengalaman.
  • Area Padat/ Komersial/ Hotel: lebih direkomendasikan metode prefab anchor plate karena menawarkan hasil rapi dan cepat pemasangan.
  • Proyek Intensitas Tinggi (Bandara, Pelabuhan, Tol): Wajib prefab, karena presisi dan daya tahannya menjadi prioritas utama.

Jaid, pemilihan metode pemasangan angkur tiang lampu harus disesuaikan dengan jenis proyek dan tingkat presisi yang dibutuhkan.

Dengan pemilihan metode yang tepat, Anda bisa menghindari banyak masalah di tahap akhir dan memastikan hasil kerja yang tahan lama serta profesional.

Langkah Pemasangan yang Tepat

Kesalahan kecil dalam pemasangan angkur dapat mengakibatkan tiang PJU miring, base plate sudah dipasang, atau baut tidak bisa dikencangkan secara sempurna.

Berikut adalah langkah pemasangan angkur tiang PJU yang tepat:

Persiapan lokasi (pre-install check)

Sebelum memasang angkur tiang PJU, pastikan ukuran angkur, base plate, hingga posisi titik koordinat di lapangan sudah sesuai.

Gunakan template baja sesuai pola baut dari pabrikan, karena berbeda sedikit saja membuat base plate tidak bisa masuk.

Periksa juga kondisi tanah dan pondasi seperti memastikan permukaannya padat dan rata.

Jangan lupa siapkan juga conduit untuk kabel dan grounding sebelum beton dicor agar tidak perlu melakukan pengeboran lagi setelah tiang berdiri.

Pemasangan angkur tiang PJU di lokasi

Cara pemasangan angkur di lokasi dengan tepat adalah angkur ditempatkan terlebih dahulu di dalam bekisting menggunakan template.

Pastikan posisi baut sudah sesuai poros tiang dan sejajar dengan arah jalan.

Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan template sebelum pengecoran dimulai.

Setelah semuanya presisi, lanjutkan pengecoran beton secara bertahap hingga menutup area dasar angkur.

Setelah beton mengeras, tempat dapat dilepas dan bagian baut yang tersisa (projection) dibersihkan dari sisa semen.

Kunci keberhasilan dari pemasangan angkur tiang PJU adalah stabilitas template dan ketepatan posisi baut.

Pemasangan dengan prefabricated anchor plate

Jika menggunakan metode pemasangan prefabricated anchor plate, langkahnya sedikit berbeda.

Pondasi biasanya disiapkan sebelumnya, lengkap dengan dudukan untuk anchor plate atau caisson.

Di tahap ini, tim lapangan memiliki tugas utama untuk memastikan anchor plate sudah presisi.

Gunakan leveling nut di bawah plate untuk mengatur ketinggian, serta lakukan grouting pada celah yang ada.

Setelah itu, kencangkan mur atas secara merata.

Metode ini lebih cepat dan hasilnya presisi, tetapi tetap hati-hati saat proses leveling agar tiang tidak condong ke satu sisi.

Quality control

Langkah terakhir, lakukan quality control dan final check agar tiang lampu dapat berdiri dengan aman dan bekerja secara optimal.

Beberapa hal yang harus diperiksa adalah:

  • Posisi dan ketinggian baut
  • Kesejajaran tiang
  • Torsi mur dan baut
  • Grounding terpasang dengan benar
  • Lubang conduit tidak tertutup adukan.

Jika semua hal tersebut terpenuhi, maka bisa dibilang instalasi tiang lampu sudah aman dan siap untuk dinyalakan.

Kuatnya Tiang PJU Dimulai dari Angkur yang Tepat

Sekuat apa pun tiang PJU dan sebagus apa pun lampunya, semua itu bisa gagal berfungsi jika pondasi dan pemasangan angkur tidak sempurna.

Dengan pemilihan metode pemasangan yang tepat dan pemasangan yang presisi, angkur dapat menahan tiang tetap tegak, memastikan penerangan jalan bekerja dengan optimal, dan dapat digunakan jangka panjang.

Angkur merupakan detial yang jarang terlihat, tetapi sangat menentukan kualitas proyek di lapangan.

Nah, jika Anda ingin hasil pemasangan tiang lampu yang rapi kuat, dan presisi – Futake Pedestrian solusinya.

Futake Pedestrian menyediakan produk tiang lampu PJU dengan sistem angkur dan base plate yang dirancang untuk kemudahan instalasi sekaligus kekuatan optimal.

Setiap produk tiang lampu sudah melalui proses fabrikasi yang presisi sehingga proses pemasangan di lapangan jadi lebih cepat, efisien, dan minim kesalahan.

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi Futake Pedestrian hari ini dan temukan solusi yang paling sesuai untuk kebutuhan proyek Anda.

Scroll to Top